Pemasaran pun terbilang cukup
mudah, terutama di kota – kota besar seperti : Tangerang, Serang dan Cilegon,
serta beberapa kota besar lain di Jabodetabek.
Alasan yang dipilih mengapa ikan
hias sebagai sumber penghasilan ? karena usaha budidaya ikan hias tidak
membutuhkan lahan yang luas, dengan modal yang kecil dan dapat dilakukan oleh
setiap anggota keluarga juga waktu yang relatif singkat. Jenis-jenis ikan
tersebut antara lain jenis siklid, platis, lemon, cupang, black ghost, manvis,
palmas, guppy, diskus, oscar dan masih banyak lagi lainnya dengan tingkat
pembudidayaan secara tradisonal, semi intensif ataupun secara intensif dengan
sarana dan prasarana yang beragam.
·
Pemasaran Ikan Hias Air Tawar
Permintaan ikan hias masih banyak
pangsa pasarnya baik untuk pangsa pasar lokal dan ekspor. Untuk memasarkan ikan
hias ini para pembudidaya bisa langsung menjual sendiri ke konsumen atau
menggunakan jasa pengepul (pengumpul) yang biasanya sudah mempunyai jaringan
yang luas dan ada juga pembeli yang langsung datang ke pembudidaya. Ada juga
yang menawarkan ke agen-agen (supplier) atau berdagang keliling. Untuk
memaksimalkan pemasaran hasil budidaya ikan hias, para pembudidaya harus bisa
membuka jaringan yang luas agar bisa mendapatkan konsumen tetap.
Cara lainnya adalah
dengan melakukan usaha budidaya ikan hias dengan sistem plasma. Selain itu
juga dengan membentuk kelompok/asosiasi yang saling menguntungkan antara sesama
anggotanya.
Pembudidaya juga harus mempunyai
pengepul tetap yang selalu siap menampung hasil usaha. Yang tak kalah penting
adalah para pembudidaya harus aktif mencari konsumen secara langsung baik
melalui hubungan langsung ataupun melalui media komunikasi seperti telepon dan
internet. Konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah sangat penting dilakukan
untuk mencari terobosan dalam bidang pemasaran.
Budidaya ikan hias air tawar
merupakan suatu komoditi yang dapat dikembangkan sebagai sumber mata
pencaharian karena modal yang diperlukan kecil, dapat memanfaatkan lahan yang
sangat terbatas dan waktu yang relatif singkat serta cara budidaya yang mudah.
Sekarang yang sangat diperlukan adalah pembinaan dari pemerintah atau instansi
terkait lainnya untuk mengembangkan potensi budidaya ikan hias diwilayah
masing-masing untuk mengangkatnya sebagai komoditi unggulan juga lapangan kerja
untuk mengatasi pengangguran.
Kabupaten dan Kota Tangerang telah
banyak yang membudidayakan ikan hias air tawar dan mempunyai penghasilan yang
tinggi. Mudah-mudahan kota-kota besar lainnya di Provinsi Baten dapat
meanfaatkan peluang ini baik untuk pangsa pasar lokal maupun ekspor.
Untuk mendapatkan hasil budidaya
ikan hias yang baik dapat dilakukan dengan selalu menjaga kualitas dan
kuantitasnya. Dalam menjaga kualitas dan kuantitas tidak terlepas dari cara
budidaya ikan hias yang dilakukan. Oleh karena itu dalam kegiatan budidaya ikan
hias perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :
·
Pemilihan Calon Indukan Ikan Hias Air Tawar
Dalam pemijahan ikan hias
diperlukan indukan ikan jantan dan betina. Induk yang akan digunakan harus
mencukupi umur untuk dipijahkan dan sudah matang gonad (kelamin). Untuk
mengetahui tingkat kematangan gonad pada ikan hias dapat dilihat dari cirinya.
Ciri induk matang gonad untuk induk betina antara lain perut gendut ke arah
genital dan bila diraba terasa lembek serta halus, genital menonjol (membuka)
dan bila diurut akan keluar beberapa telur. Sedangkan induk jantan yang matang
gonad dicirikan bila diurut kearah genital akan mengeluarkan cairan sperma.
Ikan hias akan mengalami matang gonad dan dapat dipijahkan pada umur 4 – 12
bulan tergantung jenis ikannya. Calon indukan kondisi badannya harus sehat,
tidak terjangkit penyakit dan berasal dari keturunan (gen) yang baik dan bagus.
Untuk mendapatkan calon indukan adalah dengan jalan membeli, diperoleh dari
antar pembudidaya ikan hias, dari hobiis atau menghasilkannya sendiri.
·
Pemijahan Ikan Hias Air Tawar
Pemijahan ikan untuk proses
pembuahan telurnya ada yang berlangsung secara internal dan eksternal. Ikan
hias ada yang bertelur dan ada yang beranak. Perlakuan proses pemijahan berbeda
tergantung jenis ikannya. Oleh karena itu harus disiapkan media, bahan, alat
yang diperlukan dalam proses pemijahan. Tidak semua ikan hias dapat melakukan
pemijahan secara alami. Untuk membudidayakan ikan hias yang tidak bisa memijah secara
alami dapat dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon perangsang (induced
spawning) agar bisa memijah baik secara alami atau melalui pengurutan
(stripping). Perlu diketahui untuk membudidayakan ikan hias sebaiknya hindari
pemijahan satu keturunan (inbreeding).
·
Wadah pemeliharaan Ikan Hias Air Tawar
Budidaya ikan hias dapat
menggunakan wadah dari berbagai jenis selama tidak bocor. Wadah budidaya yang
sering digunakan untuk ikan hias adalah akuarium, kolam bak semen, kolam
terpal/plastik, bak fiber glass dengan ukuran yang beragam. Selain itu juga
dapat dimanfaatkan barang-barang bekas yang tidak bocor dan dapat ditambal
dengan ukuran dan diameter yang beragam ukurannya. Wadah budidaya ikan sistem
airnya ada yang mengalir dan ada yang tergenang. Wadah pembudidayaan ikan hias
ini terdiri dari wadah perawatan induk, pemijahan, penetasan telur, pendederan,
pembesaran dan penampungan hasil. Tetapi wadah yang digunakan tergantung dari
jenis ikan dan yang utama adalah tergantung dari luas lahan dan modal yang dimiliki.
·
Lingkungan hidup ikan hias air tawar
Ikan hias mempunyai kemampuan hidup
pada lingkungan yang beragam. Lingkungan hidup ikan yang sangat mempengaruhi
adalah air, suhu, derajat keasaman (PH), kesadahan air, kandungan oksigen
terlarut dan kecerahan. Untuk membudidayakan ikan hias haruslah sesuai dengan
kondisi lingkungan air disekitar kita. Lingkungan air yang ideal bagi ikan hias
rata-rata adalah untuk suhu air 24 – 300C, PH 6-7, oksigen terlarut > 3 ppm
dan kecerahan air 30 – 60 cm.
Sumber air untuk budidaya ikan hias
antara lain berasal dari air tanah, air sungai dan air PAM. Jenis-jenis air
tersebut harus diendapkan dahulu minimal 12-24 jam sebelum dipakai agar
kandungan oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang lain hilang.
Untuk membuat PH yang sesuai dengan
kehidupan ikan hias dapat dilakukan dengan memberikan kapur pertanian atau
kapur bordo dengan dosis secukupnya bila terlalu asam/basa.
Kesadahan air menunjukkan kandungan
mineral seperti kalsium, magnesium dan seng. Tingginya kesadahan sangat
dipengaruhi oleh kondisi sekitar seperti jenis tanaman sekitar sumber air dan
mikroorgnisme. Kesadahan atau kekerasan air yang ideal untuk budidaya ikan hias
air tawar berkisar antara 70 – 100 HD
Kandungan nitrit dalam usaha
budidaya ikan berasal dari sisa pakan, kotoran ikan, lumut, tanaman mati yang
terdekomposisi dalam siklus nitrogen. Kandungan nitrit berpengaruh terhadap
kesehatan yang berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan ikan
·
Perawatan Larva hingga Pembesaran Ikan Hias
Air Tawar
Telur yang sudah menjadi larva akan
mulai berenang kesana-kemari. Larva ikan dapat ditempatkan dalam akuarium,
hapa, kolam bak, bak plastik, fiber glass dan kolam tanah serta wadah lainnya.
Selama mulai menetas sampai umur ±
seminggu larva tidak perlu diberi makan karena masih membawa cadangan makanan
berupa kuning telur (yolksack). Setelah seminggu sudah mulai diberikan makanan
berupa infusoria, kutu air atau artemia, cacing sutera atau jenis makanan
lainnya baik dari pakan alami atau buatan yang ukurannya lebih kecil dari mulut
larva. Setelah ikan berukuran benih dan mulai besar pakan yang diberikan berupa
kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, serangga, kodok, ikan hidup/mati atau
pellet. Pemberian pakan yang umum dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.
Kepadatan penebaran benih ikan
harus disesuaikan dengan luasan media budidaya, jangan terlalu padat atau
terlalu jarang. Bila terlalu padat menyebabkan pertumbuhan ikan lambat dan jika
jarang tidak efisien penggunaan media budidaya (pemborosan).
Air yang menjadi tempat benih ikan
hidup, akan mengalami penurunan kualitas yaitu air menjadi kotor akibat sisa
makanan dan kotoran ikan. Oleh karena itu diperlukan pembersihan air
(penyiponan). Caranya dengan membuka pipa pembuangan atau menyedotnya. Air yang
dibuang tidak semuanya, maksimal ¾ bagiannya. Setelah itu diisi kembali dengan
air yang sudah diendapkan sebelumnya jangan air baru. Makanya para pembudidaya
harus memiliki tendon air agar dapat melakukan penyiponan kapan saja. Frekuensi
penyiponan air semakin sering semakin baik dan paling lambat sekali seminggu.
·
Ikan-ikan yang terawat akan mengalami
pertumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembanga ikan
biasanya tidak seragam. Ada yang besar lebih dahulu, normal dan ada yang bantet
(kontet). Untuk itu perlu dilakukan penyortiran dan pedederan ikan. Ikan-ikan
yang berukuran seragam dikelompokkan berdasarkan ukuran agar pertumbuhannya
seragam. Setelah dilakukan pendederan ini perlu dilakukan pendederan
selanjutnya. Antara anakan jantan dan betina harus disortir dan dipisahkan
untuk menghindari pemijahan dini he….supaya pertuumbuhan ikan normal dan untuk
menyiapkan calon indukan.
Lama proses pemeliharaan ikan hias
sampai ikan siap jual tergantung pada jenis ikannya. Pada umur 1-2 bulan
biasanya ikan sudah berukuran 1-2 inci. Jadi dapat diukur pertumbuhan ikan dan
kapan ikan itu bisa dijual tergantung pada jenis dan ukurannya. Ikan hias bisa
dipasarkan kapan saja tergantung dari kebutuhan pembudidayanya.
·
Pakan Ikan Hias Air Tawar
Pakan untuk ikan hias yang
diberikan biasanya adalah pakan alami dan pakan buatan. Jenis pakan alami yang
biasa diberikan yaitu infusoria, kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera,
artemia, serangga, kodok, ikan hidup/mati. Sedangkan pakan buatan adalah pakan
yang bahan dasarnya juga berasal dari pakan alami. Pakan buatan umumnya
berbentuk pellet yang kadar proteinnya dapat diatur sesuai kebutuhan
pertumbuhan ikan.
·
Penetasan Telur Ikan Hias Air Tawar
Telur akan menetas tergantung dari
jenis ikannya. Biasanya telur akan menetas setelah 24 jam menjadi larva.
Penetasan (inkubasi) telur dapat dilakukan di akuarium,kolam permanen, corong
dan happa. Dalam proses penetasan ada yang dilakukan dengan cara diangkat induk
secara keseluruhan atau ada yang induknya ditinggal salah satunya. Proses
penetasan telur ada yang memerlukan aerasi dan ada yang tidak.
Perlu Di Perhatikan Mengenai Hama dan Penyakit
·
Pada budidaya ikan hias
Pembudidaya ada kalanya menghadapi
hama dan penyakit. Hama yang perlu ditanggulangi adalah ular, burung, katak,
larva capung, keong dan yang paling penting adalah manusia. Penyakit yang
menyerang ikan hias adalah penyakit yang disebabkan oleh bukan parasit (non
parasiter) dan penyakit yang timbul karena serangan parasit.
·
Penyakit Ikan Hias Air Tawar
yang berasal dari non-parasiter
biasanya bersumber dari faktor lingkungan dan terutama adalah makanan. Makanan
yang tidak dibersihkan akan mengundang berbagai macam penyakit. Oleh karena itu
makanan yang diberikan sebelumnya harus dicuci dulu agar bersih baru diberikan.
Pemberian pakan yang berlebihan dan tidak sesuai akan mengakibatkan adanya
gejala kekurangan oksigen dan keracunan. Lingkungan yang lainnya adalah adanya
perubahan temperatur, PH dan kesadahan yng tidak sesuai ambang batas normal.
Perubahan temperatur biasanya terjadi pada saat musim pancaroba. Pada saat
inilah cupang banyak terserang penyakit. Oleh karena itu harus selalu
mengontrol keadaan air.
Penyakit parasiter disebabkan
karena adanya serangan parasit pada badan ikan, insang, lendir maupun dalam
tubuh ikan itu sendiri. Parasit ini dapat berupa protozoa, cacing, udang renik,
jamur, bakteri dan virus.
Semoga Artikel Saya ini
dapat bermanfaat bagi anda, dan selamat mencoba…
Baca Juga Yang Lainnya Disini :
Cara Jadi Pengusaha
Download Film Sembarang
Download Film Naruto
Download Film One Piece
Download Iso Linux Mint
Download Iso Slackware
Download Iso Debian
Download Iso RedHead
Download Iso Ubuntu
Download Iso Open Suse
Sifat Melankolis
Kisah 100% Nyata
Kisah Si Burung Super
Kisah Sukses Pengemis
Kisah Pengusaha Jagung
Download Film Sembarang
Download Film Naruto
Download Film One Piece
Download Iso Linux Mint
Download Iso Slackware
Download Iso Debian
Download Iso RedHead
Download Iso Ubuntu
Download Iso Open Suse
Sifat Melankolis
Kisah 100% Nyata
Kisah Si Burung Super
Kisah Sukses Pengemis
Kisah Pengusaha Jagung
No comments:
Post a Comment