Kisah sukses Ciputra tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan dunia properti tanah
air. Sebab, sosok pria kelahiran Parigi, Sulawesi Tengah 24 Agustus 1931 ini
merupakan salah satu tokoh yang dianggap memiliki jasa penting untuk
menyelamatkan dunia properti Indonesia dari goncangan krisis keuangan dunia.
Kisah sukses itu juga penuh dengan romantisme kehidupan yang patut disimak oleh
anak-anak muda yang baru akan memulai langkah kehidupannya. Setelah mengetahui
apa yang dialami oleh salah satu laki-laki hebat di tanah air ini, anak-anak
muda itu akan lebih tahu bahwa apa yang ada di depan itu bukanlah sesuatu yang
harus ditakutkan. Pengambilan resiko adalah salah satu hal yang harus dilakukan
kalau ingin tetap hidup.
Berani!
Berani! Itulah kata yang sangat pantas diucapkan kepada sosok Ciputra. la yang hanya seorang anak daerah yang nun jauh di pelosok negeri, berani mengambil keputusan untuk memperbaiki dirinya, la ingin melihat dunia dan ia ingin dunia melihat dirinya. Mungkin impian ini sedikit sangat jauh dan serasa tak mungkin diraih. Ternyata keyakinan itu menjelma menjadi satu kepastian dan langkah yang harus diambilnya memang harus berani, la berani memutuskan untuk melakukan sesuatu bagi hidup dan kehidupannya, la berani melihat dunia dan ia berani dilihat dunia dengan jalan bagaimanapun terjal dan menanjaknya.
Kisah sukses Ciputra berawal dari sebuah perusahaan milik pemerintah daerah DKI Jakarta, Jaya Group. Perusahaan ini adalah tempat Ciputra mengabdi setelah menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung. Salah satu proyek Jaya Group yang ditanganinya adalah proyek pembangunan kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol. Ciputra membayangkan bahwa ada satu taman nan indah tempat ia dan kekasih hatinya memadu kasih. Mereka tak harus pergi hingga ke negeri orang hanya untuk menikmati suasana pantai dengan taman yang menawan.
Berani! Itulah kata yang sangat pantas diucapkan kepada sosok Ciputra. la yang hanya seorang anak daerah yang nun jauh di pelosok negeri, berani mengambil keputusan untuk memperbaiki dirinya, la ingin melihat dunia dan ia ingin dunia melihat dirinya. Mungkin impian ini sedikit sangat jauh dan serasa tak mungkin diraih. Ternyata keyakinan itu menjelma menjadi satu kepastian dan langkah yang harus diambilnya memang harus berani, la berani memutuskan untuk melakukan sesuatu bagi hidup dan kehidupannya, la berani melihat dunia dan ia berani dilihat dunia dengan jalan bagaimanapun terjal dan menanjaknya.
Kisah sukses Ciputra berawal dari sebuah perusahaan milik pemerintah daerah DKI Jakarta, Jaya Group. Perusahaan ini adalah tempat Ciputra mengabdi setelah menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung. Salah satu proyek Jaya Group yang ditanganinya adalah proyek pembangunan kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol. Ciputra membayangkan bahwa ada satu taman nan indah tempat ia dan kekasih hatinya memadu kasih. Mereka tak harus pergi hingga ke negeri orang hanya untuk menikmati suasana pantai dengan taman yang menawan.
Dari pembangunan Jaya
Ancol itulah, otak Ciputra mulai bereaksi dan ia mulai berani dan lebih berani
lagi melakukan berbagai gebrakan di bidang pembangunan, la yang telah mengenal
Jakarta, dengan kata lain ia telah melihat dunia, berani mengambil keputusan
untuk mulai dilihat dunia. Satu per satu bangunan berdiri dari landasan sosok
yang bertangan dingin ini. Berbagai banguna mega dan perumahan dengan konsep
yang jelas seperti kota terpadu, ia dirikan, la yang tahu di mana lahan yang
bagus dan masih bisa dibangun, berusaha keras memikirkan satu konsep indah yang
akan dikenang dan dinikmati oleh banyak orang.
Tidak
hanya di Jakarta, Ciputra mulai merambah daerah di sekitar Jakarta. Impiannya
mendirikan sebuah kota nan asri dengan taman yang indah tercermin dalam konsep
perumahan BSD (Bumi Serpong Damai). Satu konsep hunian yang sangat asri.
Rumah-rumah bagai berada di tepian hutan, la tentu ingat masa kecilnya yang
masih dikelilingi oleh hutan. Adalah satu kenikmatan tersendiri ketika bisa
hidup menyatu dengan alam. Alam menghasilkan banyak kenikmatan. Udara yang
bersih dengan suara-suara para penghuni habitat hutan yang alami. Semua itu
akan sangat menyenangkan.
Anak-anak akan tumbuh
dengan alami karena mereka hidup menyatu dengan alam. Semua perumahan yang
dibangun oleh Ciputra selalu bertemakan 'Kembali ke Alam', la ingin orang-orang
yang tinggal di perumahan itu merasa nyaman dan tidak harus kegerahan, la ingin
orang-orang tetap merasakan hembusan angin alami dan bukan hanya dari AC yang
merupakan angin buatan. Konsep alam ini tercermin pada perumahan Citra Raya di
Tangerang, Citra Grand City di Palembang, dan perumahan Ciputra lainnya di
berabgai kota besar di Indonesia. Harga rumah memang mahal walaupun lluas
rumahnya tidak seberapa. Tetapi fasilitas penunjang kehidupan benar-benar
menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dari perumahan yang dibangunnya.
Pembangunan perumahan
itu sendiri juga disesuaikan dengan tata kota dan perencanaan pembangunan
jangka panjang dari sebuah kota. Tidak heran kalau perumahan yang dibangun oleh
Ciputra itu biasanya dekat dengan rumah sakit besar dan modern, tempat
perbelanjaan yang dibangun oleh kelompok Ciputra sendiri dan taman bermain yang
menyenangkan seperti water boom dan arena bermain berbasis air lainnya. Belum
lagi taman-taman nan indah yang terawat dengan rapi dengan hiasan berbagai
patung dengan ukuran yang cukup besar. Patung atau lambang yang ada di gerbang
masuk perumahan biasanya cukup mencolok. Ini sudah menjadi ciri khas perusahaan
yang dirintis oleh Ciputra.
Jaya Group
Ciputra bergerak dengan
Jaya Group. Di Jaya Group, Ciputra memiliki posisi strategis sebagai Direksi
hingga usia 65 tahun. Hal inilah yang menunjang keberhasilan seorang Ciputra.
la sangat kenal dan tahu medan bisnisnya, la kenal dan paham perencanaan tata
kota sehingga ia berani membangun di lahan yang terlihat belum berpenghuni
sekalipun, la yakin suatu hati kelak, pelan-pelan, lahan yang kosong itu akan
menjadi wilayah yang menggiurkan dengan harga tanah yang akan berlipat ratusan
kali.
Setelah
itu, dirinya masih dipercaya untuk membantu Jaya Group dengan posisi sebagai
penasehat. Selain itu, bersama beberapa konglomerat lain, Ciputra bekerjasama
membentuk sebuah perusahaan kontruksi dan developer yang diberi nama
Metropolitan Group. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa
pembangunan perumahan
mewah, seperti Pondok Indah dan juga kawasan kota Mandiri Bumi Serpong Damai.
Pada saat pendirian Metropolitan Group ini, Ciputra duduk sebagai presiden
komisaris, selain jabatan direktur yang masih dipegangnya di Jaya Group.
Usahanya untuk
mengembangkan sayap bisnisnya belum berhenti. Dibentuklah sebuah perusahaan
keluarga yang diberinya nama Ciputra Group. Ciputra Group ini memiliki bidang
bisnis yang lebih luas, seperti di bidang perbankan dan retail. Ciputra sangat
pandai membentuk satu pencitraan terhadap perumahan yang dibangunnya. Citra
rumah mewah dengan menonjolkan kemewahan telah mampu menyedot banyak orang
untuk membeli dan berinvestasi rumah di perumahan yang dibangun oleh Ciputra
bersama dengan kelompok perusahaannya.
Orang-orang terkenal
akan sangat bangga bila menyebutkan alamat rumahnya yang berada di Pondok
Indah. Semua orang tahu kalau harga rumah di perumahan mewah itu sudah mencapai
lebih dari 5 miliar rupiah satu rumah. Bahkan mungkin ada yang dihargai hingga
belasan miliar rupiah. Satu rumah di Perumahan Citra Grand City di kota
Palembang untuk ukuran tipe 36 saja telah mencapai 400 jutaan. Apalagi harga
rumah di Pondok Indah. Harga rumah yang berlipat itu telah diperkirakan
sebelumnya. Bukannya tanpa pembeli, orang-orang kaya baru malah berebut membeli
rumah di sana.
Kegagalan
Dibalik kesuksesannya,
Ciputra juga mempunyai kegagalan. Salah satunya adalah Bank Ciputra yang berada
di bawah bendera Ciputra Group harus menjadi korban likuidasi saat krisis
moneter mengguncang Indonesia pada tahun 1997. Tidak adanya kecukupan modal
atau Capital Adequacy Ratio (CAR) minimal, menjadi alasan pemerintah untuk membekukan bank tersebut.
Akibatnya
tiga group yang
dipimpinnya sempat mengalami kegoncangan pasca penutupan bank tersebut. Dan
melalui restrukturisasi serta penjadwalan ulang semua utang dari ketiga group tersebut, akhirnya
Ciputra berhasil membawa perusahaan di bawahnya untuk bangkit dan kembali
menjadi pemain bisnis properti besar di Indonesia. Inilah Ciputra. Lewat
kegagalannya
dan lewat perjuangan bangkitnya, orang
tahu bahwa ia bukan pemain di ladang bisnis yang cengeng dan tak tahu arah ke
mana menuju kesuksesannya kembali.
Kisah Ciputra
Di balik kisah sukses Ciputra ternyata terselip sebuah perjalanan yang sangat pahit. Ciputra
ditinggal wafat ayahnya saat berusia 12 tahun. Perjalanan pendidikannya pun
tidak berjalan mulus, sebab untuk bersekolah harus ditempuh dengan berjalan
kaki sejauh 7 kilometer setiap hari. Hal ini karena rumah Ciputra kecil, berada
di kawasan pedalaman yang merupakan perbatasan antara Sulawesi Tengah dan
Sulawasi Utara.
Ciputra kecil
adalah sosok yang bandel, yang akibatnya pada usia 12 tahun dirinya masih
berada di kelas 2 SD. Hal itu karena dirinya sering tidak naik kelas. Baru
setelah kematian ayahnya, rasa tanggung jawabnya muncul dan bisa menjadikannya
juara kelas. Selepas menempuh SM A, Ciputra berkelana ke pulau Jawa. Tujuannya
adalah menempuh pendidikan yang lebih baik dengan berkuliah di Pulau Jawa yang
dianggap sebagai lambang kemajuan. ITB adalah kampus yang dipilihnya, dan di
sanalah Ciputra menimba ilmu di bidang teknik pembangunan atau Teknik Sipil
pada zaman sekarang.
Baca Juga Artikel Bob Sadino Disini...!!!
Baca Juga Artikel Bob Sadino Disini...!!!
No comments:
Post a Comment